Detail Berita

INFORMASI
Berita SMK

Penguatan Ekosistem Pariwisata SMK Se-SBD

Tambolaka,Pasolapos.Com – Dalam rangka mendukung program pemerintah daerah kab. Sumba Barat Daya dan pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya dibidang pariwisata sebagai motor utama penggerak perekonomian masyarakat, William dan Lili Foundation (WLF) serta Adaro Fondation bekerjasama dengan DESMA CENTER sebagai mitra pelaksana untuk penguatan ekosistem Sekolah Menenga Kejuruan/SMK Pariwisata di kab. SBD.

Sejak tahun 2010 lembaga yang fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan (DESMA CENTER), telah mendukung pemerintah, masyarakat, lembaga profit dan Nirlaba dalam merancang dan melaksanakan program pembangunan pariwisata yang menghargai aspek sosial, budaya dan lingkungan sesuai keahliannya dalam bidang pariwisata yang berkelanjutan.

Indeks pembangunan manusia tahun 2017 oleh BAPELITBANGDA dan LIPI melaporkan bahwa dari segi pembangunan manusia, SBD memperoleh skor 62,29 % dengan angkah kemiskinan mencapai 99.540 jiwa, terendah ketiga diantara kabupaten lainnya di NTT. Sebagian besar penduduk sehari-hari sebagai petani dan kebanyakan berternak. Memiliki sektor pariwisata yang sangat bagus tetapi lemahnya SDM sebagai pengelola menjadikan pariwisata SBD tidak berkembang.

Jumlah lulusan SMK dikabupaten Sumba Barat Daya mencapai 3000 siswa/tahun dan berpotensi menyumbang angka pengangguran. Di lain pihak, kondisi BLK dan LPK di SBD yang diterapkan oleh kementrian Tenaga Kerja masih berada jauh di bawah standar. Sementara jumlah lulusan BLK dan LPK relatif masi sedikit.

Ketidaksesuaian antara keterampilan yang di ajarkan di SMK dengan kebutuhan industri pariwisata, ketersediaan fasilitas dan materi pembelajaran yang tidak memadai untuk praktik siswa dan guru, telah diidentifikasi sebagai tantangan utama sekolah menenga kejuaruan terutama dibidang pariwisata.

Lulusan SMK yang diharapkan langsung dapat bekerja di dunia usaha dan industri, tetapi sebagian besar malah nganggur. Hal ini secara umum disebabkan karena miss match antara demand side dan supply, ketidaksesuaian antara permintaan akan tenaga kerja yang relatif banyak, tetapi tenaga kerja yang tersedia, tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan dunia usaha dan industri.

Dalam upaya pengembangan sistim pendidikan dan pelatihan khususnya terkait dengan pendidikan dalam bidang pariwisata maka diselenggarakan TVET (Technical and Vocational Education and Training) atau pendidikan dan pelatihan teknik dan kejuruan (PPTK). TVET, merupakan bentuk pendidikan unik karena memiliki berbagai ciri khusus yang menunjukan perbedaan dengan pendidikan pada umumnya.

Di sektor pariwisata, TVET bertujuan untuk memperkuat pembangunan pariwisata yang berkelanjutan ditingkat nasional dan secara sistemik membangun kapasitas pemerintah terkait penyedia pelatihan dan pemangku kepentingan serta sektor swasta melalui serangkaian pelatihan peningkatan kapasitas dan layanan pendampingan.

Dengan adanya program kerjasama antar lembaga ahli dalam penguatan ekosistem di sektor pariwisata tingkat sekolah kejuruan yang berkelanjutan ini dalam penerapannya diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja di masa yang akan datang.

Red (Eman/Tim-Ps).

Sumber : https://pasolapos.com/penguatan-ekosistem-pariwisata-smk-se-sbd/#.YOUpJOgzaMp