
SMKS Pancasila Tambolaka Gelar Uji Kompetensi Keahlian 2024-2025, Persiapkan Siswa Hadapi Dunia Kerja
Tambolaka - SMKS Pancasila Tambolaka resmi menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran 2024-2025 yang berlangsung dari Senin hingga Kamis, 24-27 Maret 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dan memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja.
Kegiatan ini dihadiri oleh para penguji internal dan eksternal dari DESMA Center dan RUSD Reda Mbolo.
Turut hadir Koordinator Pengawas (Korwas) Kabupaten Sumba Barat Daya, Ibrahim Boemau, M.Pd, serta Kepala Satuan Pendidikan SMKS Pancasila Tambolaka, Aleks Rangga Pija, S.H., M.Pd.
Mereka didampingi oleh seluruh unsur pimpinan sekolah, delapan ketua program studi, dan para guru mata pelajaran produktif.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Dominggus Ama Kii, S.Pd.Gr, menjelaskan bahwa UKK dan LSP kali ini diikuti oleh 200 peserta didik kelas XII dari tujuh program studi.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan serta mengukur kompetensi siswa sesuai bidang keahliannya.
Dalam sambutannya, Korwas Kabupaten Sumba Barat Daya menegaskan bahwa UKK dan LSP tidak hanya berfungsi untuk menguji pencapaian kompetensi peserta didik, tetapi juga menjadi refleksi bagi para guru dalam menilai efektivitas bimbingan yang telah mereka berikan selama proses pembelajaran.
Beliau menambahkan bahwa uji kompetensi yang dilakukan secara efektif dan efisien akan membuat siswa lebih siap menghadapi kehidupan setelah sekolah.
Hal ini juga menunjukkan peran SMK dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri dan mampu bersaing di dunia kerja.
LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dilaksanakan oleh program studi Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) dengan Asesor Petrus Timu, A.Md.Kom, dan Antonius Mone Bombo, S.Kom.
Sementara itu, enam jurusan lainnya yang juga mengikuti UKK adalah Teknik Otomotif (TO), Asisten Keperawatan dan Caregiver (ASKEP), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Pemasaran, Usaha Layanan Wisata (ULW), dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Para peserta UKK diberikan berbagai tantangan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, dalam sesi praktik, siswa harus menunjukkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang biasa ditemui dalam dunia industri dan jasa. Setiap peserta diuji secara ketat untuk memastikan mereka benar-benar menguasai kompetensi yang dibutuhkan.
Selain aspek teknis, UKK juga mengajarkan siswa untuk memiliki sikap profesional dan bertanggung jawab. Disiplin, kerja sama tim, serta keterampilan komunikasi menjadi faktor yang turut dinilai dalam ujian ini. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja nantinya.
Menurut Dominggus, sertifikasi kompetensi yang diperoleh melalui UKK dan LSP akan menjadi modal penting bagi lulusan SMK dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Salah satu peserta UKK, Yohana, siswi kelas XII dari jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, mengungkapkan bahwa meskipun ujian ini cukup menantang, ia merasa bangga karena dapat menunjukkan keterampilannya secara langsung.
Ia berharap sertifikat yang diperoleh dapat membantunya mendapatkan pekerjaan di bidang administrasi.
Dalam kesempatan yang sama, Aleks Rangga Pija menuturkan bahwa pihak sekolah terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan UKK dan LSP setiap tahunnya.
Aleks Rangga Pija, menjelaskan bahwa salah satu bentuk inovasi yang diterapkan adalah menghadirkan penguji eksternal yang berasal dari dunia industri agar penilaian lebih objektif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Aleks Rangga Pija, juga mengharapkan dengan Kegiatan UKK ini dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta didik, dengan bekal kompetensi yang telah diuji, lulusan SMKS Pancasila Tambolaka diharapkan mampu bersaing dan berkontribusi secara positif di dunia kerja maupun wirausaha.
"Para siswa diharapkan dapat menunjukkan kompetensi terbaik mereka agar dapat meraih sertifikat kompetensi sebagai modal penting dalam memasuki dunia kerja dan industri," tutupnya. (Risma Purwita)